Postingan

Menata Sesuatu

Gambar
Akhir tahun yang lalu saya memutuskan atau menyediakan waktu untuk membereskan barang-barang yang kami punya. Saya membeli dua lemari, satu dipakai untuk meletakkan buku-buku yang kami punya, lemari yang kedua kami gunakan untuk mengatur barang-barang kecil lainnya. Barang-barang kecil ini punya jenis yang beragam, jadi harus diatur sesuai jenisnya sehingga memudahkan untuk mendapatkan barang-barang tersebut jika ingin dipakai. Selain itu perlu cara yang baik juga supaya barang-barang tersebut masih bisa diakses dengan mudah, sehingga kalau ada barang baru yang perlu ditaruh, dapat juga dengan mudah ditambahkan. Hmmm.. ternyata ada barang-barang lain yang belum bisa diletakkan dengan baik, karena keterbatasan kontainer. Pengen beli lemari lagi untuk bisa menaruh barang-barang tersebut... Ah paling tidak sudah cukup rapi, dan mudah mengakses barang tersebut. Harapannya adalah barang yang sudah diatur dapat dengan mudah dicari, mudah digunakan, dan mudah diatur lagi. Jadi mengatur barang

Momen Mudik, Momen Menulis Lagi

Gambar
Bersyukur pada TUHAN, kami sudah bersatu dalam pernikahan kudus pada tanggal 12 February 2022, sudah 10 bulan. Dan ini tulisan pertama di blog ini setelah kami menikah. Moment untuk menulis saat ini adalah ketika dalam perjalanan mudik ke Metro, Dan tentu saja dalam bus. Hal dulu yang sering saya lakukan di bus untuk berefleksi. Setelah kami menikah punya disiplin untuk menulis sulit sekali. Kami beralasan sudah tidak ada waktu lagi, padahal jika dipikir lagi, seharusnya masih bisa. Banyak orang yang lebih sibukpun masih bisa menggunakan waktunya dengan baik, Dan tentu saja TUHAN sudah menyediakan waktu yang cukup buat manusia, hanya kita saja yang harus bisa mengatur. Jadi paling tidak ini adalah moment yang tepat untuk menulis lagi, moment saat mudik Bareng. Ayo isteriku Indah Kristyaningrum, kita bagikan kebaikan TUHAN melalui tulisan di blog ini. :-)

Komitmen Bersama

Gambar
  Januari 23, 2021 "Aku mau serius sama kamu" katanya. Hahaha sudah ketebak ya bakalan seperti apa isi tulisan ini.  To Mas Hadi : Sorry ya bro, aku mau membocorkan awal kisah kita :)) Iya waktu dengar kalimat ini dari mulutnya, aku bener-bener nggak tahu mau bilang apa, kaget, nggak terduga, deg-deg an udah pasti. Laki-laki cuek ini, yang memang akhir-akhir ini sering ngajak keluar makan bareng, sikapnya yang seolah-olah nggak deketin, sulit ditebak. Kirim whatsapp bisa dibilang jarang, seperlunya, slow respon, nggak intens kayak cowok yang lagi deketin cewek pada umumnya. Ya okelah kalau memang cari teman makan bareng aja :D Kaku banget lah dia. Tapi bagaimana pun juga aku tetap menyebut namanya dalam doaku, aku tetap melihat hal-hal yang Tuhan tunjukkan untuk memasukkannya dalam check list laki-laki terbaik. Bahkan apa yang ada dalam dirinya membuatku benar-benar nggak percaya diri, rasanya seperti aku kalah banyak darinya dalam segala sesuatunya, merasa nggak sepadan. Mu

Tuh Kan Gak Didengerin

Gambar
Ceritanya si doi baru cerita nih... bla..bla..bla... Kadang panjang kadang pendek... Dan dia-nya bilang "Mas... tuh kan gak didengerin...". Memang kadang saya gak perhatian dengan apa yang disampaikan, tapi kadang juga sedang mencoba mencerna, tapi kadang juga tiba-tiba pergi ke antah berantah ;-) Ya ada benernya juga dia nanya begitu, namanya juga sharing , pasti paling tidak ada dua belah pihak yang terlibat, kalau hanya salah satu, ngapain juga harus cerita... Mending ngomong sendiri aja di kaca ^^ Sebenernya saya malah bersyukur juga karena dia perhatian dengan apa yang disampaikan, dengan lawan bicaranya juga, yaitu saya sendiri. Jadi berarti menganggap apa yang disampaikan adalah sesuatu yang penting, yang layak untuk didengarkan dan butuh respon dari pendengarnya. Terkadang dari sini saya juga berefleksi, bagaimana jika Tuhan berbicara dengan saya? Apakah saya masih perhatian dengan-Nya, apakah saya memberikan respon... Tuhan juga layak didengar, saya harus mendengar-N

Pertama Kenal

Gambar
Mungkin nggak sih pada penasaran gimana awalnya aku bisa kenal sama partner nulis yang ada di blog ini? 😄 Kali ini aku mau cerita tentang kisah awal kenalan kami yang akhirnya sekitar 14 tahunan kemudian, kami dipertemukan kembali.  Mungkin kalau sebelumnya dulu kami nggak kenal, mungkin kami pun enggan saling berkenalan di masa 14 tahunan kemudian. Cara Tuhan memang luar biasa indahnya, apa yang terjadi di masa lalu, bisa membawa kejadian di masa depan. Oke deh, langsung cerita aja ya awal kami kenal dari versiku 😊 Jogja - tahun 2006 - di suatu perkuliahan di salah satu kampus di Jogja "Kamu udah punya kelompok belum?" tanyaku pada seseorang yang duduk di sebelah bangkuku. Kali ini memang aku masuk di kelas yang bahkan tidak ada temanku sama sekali, nggak kebagian kelas bareng teman-temanku ataupun pacarku, efek dari KRS-an yang rebutan. Dan lagi, ini isi kelas dari angkatan kakak tingkat dan adik tingkat. Dannnn ada tugas kelompok 😕 nggak punya teman 😭 Tapi masih untung

Cara Tuhan mengasihiku - Cara Tuhan mengasihimu

Gambar
Di suatu pagi, di sebuah kost di Palur, 25 Januari 2021 Seindah siang disinari terang cara Tuhan mengasihiku; seindah petang dengan angin sejuk cara Tuhan mengasihiku. Tuhanku lembut dan penyayang dan aku mengasihi Dia. KasihNya besar; agung dan mulia cara Tuhan mengasihiku.   Sedalamnya laut seluas angkasa cara Tuhan mengasihimu; seharum kembang yang tetap semerbak cara Tuhan mengasihimu. DamaiNya tetap besertamu; dan sorgalah pengharapanmu. Hidupmu tent’ram; kau nikmati penuh cara Tuhan mengasihimu. Ketika pagi hari aku disibukkan persiapan untuk beraktifitas, ku buka handphone sejenak karena ada notif pesan whatsapp yang masuk. Ternyata itu dari mas Hadi, mengirimkan alunan lagu yang dia nyanyikan sendiri diiringi alunan irama gitar.  Aku menikmati nyanyian lagunya dari bait 1, lalu mulai ke bait 2, tiba-tiba aku merasa terharu, dan air mata memaksa keluar. Dengan tiap kalimat yang dinyanyikannya itu serasa dia mendoakanku untuk tetap dalam naun

Kita Kemana Ya?

Gambar
  Setiap hari kita sudah disibukkan dengan kegiatan yang padat, seringkali kita juga beralasan tidak ada waktu lagi untuk menikmati waktu yang ada. Tapi seharusnya tidak ada alasan untuk itu, dalam setiap kondisi apapapun, sesibuk apapun Tuhan memberi kesempatan untuk menikmati setiap hal. Apapun yang kita lakukan, lakukanlah itu untuk Tuhan, berarti kita harus bersukacita atas segala sesuatu, yang berarti juga menikmatinya. Namun kita juga punya wiken, yeeey.... waktu khusus untuk istirahat, waktu khusus untuk menikmati hari tanpa kesibukan atau rutinitas harian, punya quality time dengan si doi ;-).  "Jadi, kita mau kemana?". Yang jelas makan... makan tapi sewa tempat, karna pasti, kami akan cukup lama berada di tempat makan.. Kami mencoba memilih tempat terbuka ketimbang dalam ruangan, atau paling tidak ruang yang punya sirkulasi udara yang baik.. maklum masih PPKM, harus jaga diri dan orang lain... Lebih dari itu, kami punya waktu untuk ngobrol banyak hal tentang hidup. B