Seperti Uap

Waktu terus berjalan ke depan. Perlahan dan pasti, waktu demi waktu, semua yang hidup bertambah usia. Semua akan menua.

Waktu terus berjalan menuju masa akhir hidup. Begitulah hidup mengalir, kita datang, bertumbuh, berproses, menikmati kehidupan, dan tak terasa tiba waktunya untuk pergi.

Apa yang membuat kita khawatir ketika mulai bertambah angka usia?
Pencapaian yang belum terwujud, belum menikah, belum dikaruniai anak, belum sejahtera materi?

Apa yang kita takutkan ketika menua?
Ingatan yang mulai meredup, penglihatan yang tidak lagi jelas, rambut yang memutih, wajah yang mulai keriput, kulit yang mulai berkerut, tidak lagi cantik dan imut?

Yakobus 4:14, berkata bahwa hidup seumpama uap, yang sebentar kelihatan, lalu lenyap. Waktu yang kita jalani hanyalah sementara, satu kali kesempatan.

Apa yang kita lakukan sepanjang hari di waktu sementara ini? 
Menghabiskan waktu dengan hiburan-hiburan yang dunia tawarkan?
Menghabiskan waktu dalam rutinitas harian?
Menghabiskan waktu untuk menggapai impian?
Atau malah menjadi berguna bagi sesama? 
Menghabiskan waktu dalam pekerjaan mulia?

Menjadi cantiklah dengan hati, lewat perbuatan, alunan perilaku dan tutur kata, yang tidak memudar ketika menua. Ingatlah hari-hari ini singkat.

Selaraskan tujuan pencapaian dengan kehendakNya, niscaya sukacita dan ketenangan yang menaungi. Karena apakah yang kita dapatkan ketika kita menggapai pencapaian tetapi tidak selaras denganNya dalam hidup yang seperti uap ini?

Selamat menua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Tuhan mengasihiku - Cara Tuhan mengasihimu

Menata Sesuatu